Minggu, 23 Oktober 2011

AUDIT SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER & SIKLUS PRODUKSI


AUDIT SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER

Kasus integratif: Northwest industries
Segerah setelah mempelajari cara menggunakan software audit untuk computer, jasot scott di tugaskan pada sebuah proyek di seattle paper products (SPP). Perusahaan tersebut sedang memodifikasi system penggajian di department penjualannya, untuk mengubah cara menghitung komisi penjualan. Di bawah system yang lama,komisi mrupakan persentase tetap dari nilai penjualan. System baru ini jauh lebih rumit, dengan tariff komisi yang berbeda-beda tergantung pada produk yang dijual dan nilai total volume penjualan.
          Tugas Jason yang pertama adalah menggunakan software audit untuk menulis program pengujian simulasi pararel, yang menghitung komisi penjualan dan membandingkan hasilnya dengan yang dihasilkan oleh system yang baru. Jason mendapatkan dokumentasi penggajian yang dibutuhkannya dan rincian tentang kebijakan komisi penjualan yang baru.
          Jason mendapatkan file yang berisi transaksi penjualan untuk untuk periode penggajian trakhir dan menggunakannya untuk menjalankan programnya. Dia sangat terkejut, karna hasil perhitungannya lebih rendah $5.000 dari pada yang dihasilkanoleh program baru SPP; bahkan, terdapat perbedaan individual atas sekitar separuh dari pegawai penjualan perusahaan. Jason memeriksa ulang kode program tapi tidak dapat meneukan kesalahan apa pun.Dia memilih seorang pegawai  penjual yang catatannya memiliki perbedaan perhitungan, dan menghitung ulang komisi yang tercatat secara manual. Hasilnya sesuai denagn hasil sebelumnya dari progam miliknya.Dia dan berkesimpilan bahwa progam miliknya sudah benar kesalahan terletak pada progam yang baru. Berdasarkan kesimpulan ini, dia memikirkan beberapa pertanyaan berikut:
1.      Bagaimana sebuah kesalahan pemrograman yang sangat segnitifkan seperti ini terlewat oleh para pembuat program berpengalamn yang meninjau dan menguji system baru tersebut secara keseluruhan?
2.      Apakah ini merupakan kesalahan yang tidak disengaja atau mungkinkah ini merupakan kasus penipuan lainnya?
3.      Apa yang dapat dilakukan untuk menemukan kesalahan dalam program tersebut?

Judul buku: accounting information system, penerbit : Salemba Empat, Pengarang : marshall b.romney & paul john steinbart                         
                                                                                                                        Hal: 387-388
PENDAHULUAN
Pengendalian (controlling) merupakan salah
satu fungsi manajemen dalam mencapai
tujuan organisasi, yang merupakan manifestasi
dari usaha manajemen untuk mengurangi
resiko kerugian dan penyimpangan dalam
suatu organisasi. Pengendalian Internal yang
efektif merupakan salah satu faktor kunci
dalam kesuksesan sebuah organisasi. Dalam
pengendalian intern yang efektif, manajemen
dan segenap anggota organisasi yang lain
akan memiliki tingkat keyakinan yang
memadai dalam mencapai tujuan dan sasaran suatu organisasi. Dimana dengan
adanya sistem pengendalian intern yang efektif, dapat membantu dalam
mencapai tujuan organisasi yang antara lain dalam hal efisiensi, mengurangi
resiko kerugian, dan menghasilkan suatu laporan keuangan yang andal dan
sesuai dengan hukum dan peraturan yang berlaku.
Dengan semakin dominannya penggunaan komputer dalam membantu kegiatan
operasional diberbagai perusahaan, maka diperlukan standar-standar yang tepat
sebagai alat pengendali internal untuk menjamin bahwa data elektronik yang
diproses adalah benar. Sehingga data elektronik tersebut menghasilkan
pelaporan keuangan perusahaan yang dapat dipertanggungjawabkan.
Dalam perkembangannya terdapat banyak standar-standar control yang muncul
akibat berbagai latar belakang yang berbeda. Oleh karena itu, dalam paper ini
akan diuraikan beberapa jenis standar kontrol EDP yaitu Committee of the
Sponsoring Organizations (COSO), COBIT, SARBOX, ISO 17799, dan BASEL II.
Selanjutnya akan dibahas beberapa perbedaan diantara kelima standar tersebut
mencakup tujuan pembentukan standar dimaksud, stakeholders siapa yang
diuntungkan dan siapa yang terbebani atas penerapan standar, pengaturan yang
diterapkan dalam masing-masing standar, konsep pengendalian yang diatur
dalam standard dan aspek-aspek dari standar yang paling cocok untuk
diterapkan pada pengendalian EDP di Indonesia, khususnya untuk
diimplementasikan oleh Badan Usaha Milik Negara.
Bab ini berfokus pada berbagai konsep dan teknik yang digunakan dalam melakukan audit SIA. Para auditor disewa untuk berbagai jenis tugas dan tanggung jawab. Banyak organisasi yang memperkerjakan auditor internal untuk mengevakuasi jalannya oprasi perusahaan. General accounting office dan pemerintah Negara bagian juga memperkerjakan auditor untuk mengevaluasi kinerja manajemen dan kesesuaian dengan keinginan legislative dalam berbgai departemen milik pemerintah. Departemen pertahanan memperkerjakan auditor untuk melakukan tinjauan atas catatan keuangan perusahaan-perusahaan terbuka menyewa auditor eksternal untuk memberikan tinjauan independen atas laporan keuangan mereka.
          Bab ini ditulis terutama berdasarkan prespektif dari auditor internal. Auditor internal secara langsung bertanggung jawab untuk membantu pihak manajemen meningkatkan evektifitas dan evesiensi organisasional termasuk membantu mendesain dan mengimplentasikan SIA yang memberikan kontribusi pada tujuan perusahaan. Sebaliknya, auditor eksternal terutama bertanggung jawab pada pihak-pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan dan investor, dan hanya secara tidak langsung berkepentingan dalam berefektivitas SIA Perusahaan. Diluar perbedaan ini, banyak konsep dan teknik audit internal yang didiskusikan dalam bab ini yang dapat di terapkan untuk audit eksternal.
          Bagian utama dari bab ini membarikan gambaran umum proses audit, linkup dan tujuan kegiatan audit internal, serta langkah-langkah proses audit. Bagian kedua mendeskripsikan sebuah metodologi dan serangkaian teknik untuk mengevaluasi pengendalian internal SIA. Bagian ketiga, mendiskusikan teknik evaluasi atas keandalan dan integritas informasi SIA baggian trakhir, merupakan tinjauan terhadap audit oprasional SIA.

SIFAT AUDIT
American accounting association telah merumuskan definisi umum berikut ini untuk audit. Audit adalah sebuah proses sistematis untuk secara objecktif mendapatkan dan mengevaluasi bukti mengenai pernyataan perihal tindakan dan transaksi bernilai ekonomis, untuk memastikan tingkat kesesuaian antara pernyataan tesebut dengan criteria yang telah ditetapkan, serta mengkomunikasikan hasil-hasilnya pada para pemaki yang berkepentingan.
         
Judul buku: accounting information system, penerbit : Salemba Empat, Pengarang : marshall b.romney & paul john steinbart                         
Hal : 388-389
Audit membutuhkan pendekatan langkah perlangkah yang dibentuk dengan perencanaan teliti serta pemilihan dan pelaksanaan teknik yang tepat dengan hati-hati. Dalam membuat rekomendasi, auditor membuat criteria-kriteria, seperti prinsip-prinsip manajemen dan pengendalian, yang telah dijelaskan dalam bab-bab sebelumnya, sebagai dasar evaluasi.

          Para auditor biasanya mengaudit diluar computer (audit around the computer) dan tidak menghiraukan computer dan program-programnya. Mereka hanya mempelajari catatan dan output dari system tersebut, dan berpikir jikaoutput telah benar dihasilkan dari input system, maka pemrosesan pastilah andal.pendekatan yang telah baru, yaitu audit melalui computer , menggunakan computer untuk memeriksa kacukupan pengendalian system, data dan output. Sebagian besar teknik audit yang didiskusikan dalam bab ini melibatkan audit melalui computer.

Standar-Standar Audit internal
Berdasarkan institute of internal auditor (IIA, tujuan dari audit internal adalah untuk mengevaluasi kecukupan dan evektifitas system pengendalian internal perusahaan, serta menetapkan keluasan dari pelaksanaan tanggung jawab yang benar-benar dilakukan. Kelima standar lingkup audit IIA memberikan garis besar atas tanggung jawab auditor internal:
1.      Melakukan tinjauan atas keandalan dan integritas informasi oprasional dan keuangan, serta bagaimana hal tersebut diidentifikasi, diukur, diklasifikasi dan dilaporkan.
2.      Menetapkan apakah system telah didisain untuk sesuai dengan kebijakan oprasional dan pelaporan,perencanaan,prosedur,hokum,dan peraturan yang berlaku.
3.      Melakukan tinjauan mengenai bagaimana asset dijaga, dan memverivikasi keberadaan asset tersebut.
4.      Mempelajari sumber daya perusahaan untuk menetapakan seberapa efektif dan efisien mereka digunakan.
5.      Melakukan tinjauan atas oprasional dan program perusahaan, untuk menetapkan apakah mereka dapat memenuhi tujuan-tujuan mereka.


Judul buku: accounting information system, penerbit : Salemba Empat, Pengarang : marshall b.romney & paul john steinbart                         
Hal : 389
Bagaimana organisasi sekarang ini, menggunakan SIA terkomputerisasi untuk memproses, menyiapan, dan mengendalikan informasi perusahaan. Untuk mencapai kelima tujuan yang telah disebutkan diatas, seorang auditor internal memiliki kualifikasi untuk memeriksa seluruh elemen SIA yang terkomputerisasi dan menggunakan computer sebagai alat untuk mencapai tujuan-tujuan audit tersebut. Dengan kata lain , keahlian computer merupakan hal yang penting untuk melaksanakan audit internal.

Jenis-jenis Kegiatan Audit Internal

Terdapat tiga jenis audit yang biasanya dilakukan,yaitu:
1.      Audit keuangan memeriksa keandalan dan integritas catatan-caatan akutansi (baik informasi keuangan dan oprasional) dan menghubungkan dengan standar pertama dari kelima standar lingkup audit internal. Para auditor biasanya mengaudit diluar computer (audit around the computer) dan tidak menghiraukan computer dan program-programnya. Mereka hanya mempelajari catatan dan output dari system tersebut, dan berpikir
2.      Audit system informasi melakukan tinjauan atas pengendalian SIA untuk menilaia kesesuaiannya dengan kebijakan dan prosedur pengendalian serta efektifitas dalam menjaga asset perusahaan. Lingkupnya secara kasar berhubungan dengan standar kedua dan ketiga dari IIA.
 maka pemrosesan pastilah andal.pendekatan yang telah baru, yaitu audit melalui computer , menggunakan computer untuk memeriksa kacukupan pengendalian system, data dan output. Sebagian besar teknik audit yang didiskusikan dalam bab ini melibatkan audit melalui computer.

3.      Audit oprasional atau manajemen berkaitan dengan penggunaan secara ekonomis dan efesien sumber daya, serta pencapaian sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan. Lingkupnya berhubungan dengan standar keempat dan kelima.pelaksanaan teknik yang tepat dengan hati-hati. Dalam membuat rekomendasi, auditor membuat criteria-kriteria, seperti prinsip-prinsip manajemen dan pengendalian, yang telah dijelaskan dalam bab-bab sebelumnya, sebagai dasar evaluasi.

Judul buku: accounting information system, penerbit : Salemba Empat, Pengarang : marshall b.romney & paul john steinbart                  
 Hal : 390
Tinjauan menyeluruh proses audit
Seluruh audit menggunakanurutan kegiatan yang hamper sama, hingga dapat dibagi kedalam empat langkah :
1.      Merencanakan
2.      Mengumpulkan bukti
3.      Mengevaluasi bukti
4.      Dan mengkomunikasikan hasil audit
Menyajikan tinjauan menyeluruh proses audit, denngan menspesifikasikan beberapa prosedur yang biasanya dilakukan untuk setiap tahap tersebut. Bagian ini mendiskusikan keempat tahap audit dan kegiatan-kegiatan yang dilakukan secara lebih terinci.

Merencanakan Audit
Tujuan dari perencanaan audit adalah untuk menetapkan:
1.      Mengapa
2.      Bagaimana
3.      Kapan
4.      Dan oleh siapa audit akan dilaksanakan
Langkah utama dalam perencanaan audit adalah menetapkan lingkup dan tujuan audit. Contohnya, lingkup audit sebuah perusahaan terbuka meluas hingga kepara pemegang saham perusahaan dengan tujuan mengevaluasi kejujuran penyajian laporan keuangan. Sebaliknya, audit internak mungkin memeriksa seluruh devisi, departemen tertentu, atau sebuah aplikasi computer. Audit internal dapat berfokus pada pengandalian internal, informasi keuangan, kinerja oprasional, atau beberapa kombinasi dari ketiga audit tersebut.
          Sebuah tim audit yang memiliki pengalaman dan keahlian yang dibutuhkan akan dibentuk. Para anggota tim menjadi lebih dalam mengenali pihak yang diaudit (auditee) melalui diskusi dengan personil tingkat supervisor dan oprasional, melakukan tinjauan.

Judul buku: accounting information system, penerbit : Salemba Empat, Pengarang : marshall b.romney & paul john steinbart                         

Hal : 390


                                      SIKLUS PRODUKSI
Siklus Produksi adalah rangkaian aktivitas bisnis dan operasi pemrosesan data terkait yang terus terjadi yang berkaitan dengan pembuatan produk. Produksi merupakan inti dari kegiatan perusahaan karena tanpa memproduksi barang atau jasa, perusahaan belum bias disebut mencapai tujuan utamanya, yaitu berupa mendapatkan keuntungan dan menciptakan lapangan pekerjaan untuk orang lain. Pada siklus produksi terdapat rangkain kegiatan usaha dan operasi pemrosesan data yang terus terjadi,  secara berulang-ulang berkaitan dengan pembuatan produk atau jasa.

A.  Pengertian Siklus Produksi

Apakah yang dimaksud dengan siklus produksi ? siklus profuksi merupakan serangkaian kegiatan usaha untuk mengasilkan produk atau barang secara terus-menerus. Keberadaan system informasi akuntansi sangat penting dalam siklus produksi, dengan system informasi akuntansi membantu menghasilkan informasi biaya yang tepat dan waktu kerja yang jelas untuk dijadikan masukan bagi pembuat keputusan dalam perancanaan produk atau jasa yang dihasilkan, berapa harga produk tersebut, dan bagaimana perencanaan penyerapan dan alokasi sumber daya yang diperlukan, dan yang sangat penting adalah bagaimana merencanakan dan mengendalikan biaya produksiserta evaluasi kinerja terhadap produktifitas yang dihasikan.

Pada saat pengambilan keputusan, biasanya dibutuhkan banyak bahan informasi secra lebih rinci tentang biaya, dibandingkan data yang dibutuhkan untuk membuat laporan keuangan sesuai dengan prinsip-prinsip akutansi yang ditrima umum. Jadi, dalam membuat perencanaan biaya produksi, peranan system informasi akuntansi merencanakan desain siklus produksi yang mencakup data tentang biaya dan sumber daya yang tersedia untuk dijadikan pengambilan keputusan.

B.  Kegiatan Siklus produksi
Peranan akuntan perusahaan dalam kegiatan siklus produksi umumnya berada pada siklus akuntansi biaya, namun peranan lain tetap dituntut kepada mereka untuk saling berkoordinasi dengan siklus lain.
Judul buku: system informasi akuntansi,  penerbit: Ghalia Indonesia, pengarang: Dr.mardi,m.si                         
                                                Hal : 97
1.    Desain Produk
Desain produk merupakan langkah pertama dalam siklus produksi. Membentuk barang sesuai dengan pesanan serta memiliki syarat-syarat yang telah ditentukan oleh pemesan, misalnya kualitas, ketahanan fungsi, dan dapat meminimalkan biaya produksi. Meski melalui syarat-syarat ini sering menimbulkan kontradiksi dengan bagian lainnya, namun membuat desain produk merupakan tugas yang menantang dan menarik untuk dilakukan.

a.      Dokumen, formulir, dan prosedur
Pada kegiatan desain produk, digunakan dokumen yang berkaitan dengan daftar bahan buku yaitu berisi informasi nomor bahan baku, deskripsi, serta jumlah masing-masing komponen bahan baku yang digunakan dalam satu unit produk. Selanjutnya, digunakan daftar oprasi yang berisikan informasi jumlah tenaga kerja langsung maupun tidak langsung serta penggunaan mesin untuk memproses barang menjadi barang jadi.

b.      Peran akutansi
Peranan akutansi dalam kegiatan produksi sangat penting. Paa akuntan dapat mempengaruhi pemakaian biaya produksi serta besarnya keuntungan yang akan diperoleh apabila memproduksi barang tersebut. Namun demikian, informasi yang berasal dari akuntan harus dijadikan alat pengambilan keputusan, terutama untuk mentukan ongkos produksi. Ongkos produksi dapat ditekan misalnya dengan menggunakan jumlah komponen secara bersama-sama kepada produk berbeda berdasarkan rekomendasi dari akuntan.

2.      Perencanaan
Pada siklus produksi langkah perencanaan memiliki peranan penting. Perencanaan melaksanakan langkah-langkah antisipasi untuk memenuhi permintaan barang dalam jangka pendek, terutama permintaan yang mendadak , tapi tidak menggangu persedian barang di gudang. Kegiatan ini juga melakukan analisis bagaimana produksi dapat dilakukan secara efisien untuk memenuhi pesanan yang akan dating.

 
Judul buku: system informasi akuntansi,  penerbit: Ghalia Indonesia, pengarang: Dr.mardi,m.si
                                           Hal : 99

3.    Operasi roduksi
produksi actual dari produk (oprasi produk), merupakan produk yang dihasilkan perusahaan. Masing-masing perusahaan memiliki aktivitas yang berbeda dalam memproduksi barang, namun semua perusahaan tetap sama-sam, membutuhkan data tentang bahan baku, tenaga kerja, biaya overhead. Saat ini, penggunaan teknologi mendominasi perusahaan untuk memproduksi barang, misalnya mesin-mesin robot yang dikendalikan oleh computer yang secara signifikan mampu menekan ongkos produksi dan meinimalkan tingkat kesalahan produksi.

C.  Pengendalian Siklus Produksi
System informasi akutansi yang didisain dengan tepat dapat memberikan pengendalian yang berarti bagi pelaksanaan siklus produksi,pengendalian yang terkait dalam siklus produksi meliputi kegiatan adanya otorisasi yang jelas terhadap perolehan aktiva tetap dan produk yang dihasilkan, perlindungan terhadap persediaan barang dalam proses dan aktiva tetap, pencatatan terhadap transaksi siklus produksi yang dilakukan secara valid, adanya perlindungan dan pemeliharaan dari pencurian terhadap catatan penting siklus produksi dan yang sangat berpengaruh adalah dimana siklus produksi dapat dilakukan secara efektif dan selktif.

1.    Pengendalian desain produk

Desai produk yang dibuat tanpa menggunakan perencanaan yang matang dapat mendatangkan kerugin perusahaan. Penggunaan bahan baku khusus untuk produk yang sama dapat meningkatkan biaya pembelian yang sama .

2.    Pengendalian perencanaan

Ancaman yang biasanya muncul pada perencanaan siklus produksi adalah kelebihan produksi atau kekuragan produksi. Kelebiahan produksi dapat berakibat tingginya biaya penyimpanan.


Judul buku: system informasi akuntansi,  penerbit: Ghalia Indonesia, pengarang: Dr.mardi,m.si
                                                Hal : 100-101
D.  Peranan informasi siklus produksi

Pada siklus produksi di butuhkan informasi biaya oleh pihak internal dan eksternal perusahaan, peranan SIA menyiapkan informasi yang berguna untuk berbagai tingkatan manajemen. Manajemen sebagai pihakinternal mebutuhkan informasi biaya untuk kepentingan membuat keputusan tentang biaya yang dibutuhkan memproduksi dan bentuk produksi ynag dibuat.
Sedangkan secara eksternal, biaya harus dibandingkan dengan benar terhadap laporan keuangan. Beberapa catatan utama yang terdapat  pada system akutansi biaya secara convensionalmenunjukan pengalokasian BOP yang tidak tepat dan kinerja di pabrik tidak sesuai dengan otomatisasi yang terjadi.

1.    Alokasi yang tidak tepat terhadap biaya overhead

Jika mengacu kepada system biaya-biaya convensional, lebih banyak digerakan oleh kuantitas, seperti jam tenaga kerja langsung atau jam mesin yang di bebankan biaya overhead langsung kepada barang, namun dalam praktiknya, biaya overhead tidak menunjukan perubahan secra langsung sesuai dengan kuantitas produksi. Berbeda misalnya dengan biaya penjual, akan menyerap ke dalam harga yang dibayarkan oleh planggan.

2.    Ketidaksesuaian Kinerja
Sesungguhnyadalam praktik produksi modern, sasaran untamanya harus terpusat pada totalitas manajemen mutu. Para pelaksana dalam pabrik membutuhkan informasi mengenai proses produksi berlangsung, termasuk jumlah yang cacat, frekuensi kerusakan mesin, persentase barang jadi yang diselesaikan pada pengerjaan ulang, serta persentase kecacatan yang ditemukan oleh pelanggan. System informasi produksi terpisah dari system akutansi biaya, ini terjadi pada system akutansi biaya convensional. Dalam pengukuran kinerja, data biaya dan pengoprasiaan harus diintegrasi kedalam satu system.



Judul buku: system informasi akuntansi,  penerbit: Ghalia Indonesia, pengarang: Dr.mardi,m.si
                                                Hal : 102-103


Kesimpulan
Siklus produksi ialah rangakaian aktivitas bisnis dan oprasi pemrosesan data terkait yang terus terjadi, berkaitan dengan pembuatan produk. System informasi akutansi (SIA) memainkan peranan penting dalam siklus produksi. Informasi akutansi biaya yang akurat dan tepat dan tepat waktu merupakan input penting dalam keputusan mengenai hal brikut : bauran produk (apa yang akan diproduksi); penetapan harga produk; alokasi dan perencanaan sumber daya: manajemen biaya (merencanakan dan mengendalikan biaya produksi, mengevaluasi kinerja).
                 Aktivitas siklus produksi terdiri atas desain produk, perencanaan dan penjadwalan, oprasi produk, akutansi biaya, aktiva tetap harus diberikan kode garis untuk memungkinkan pembaruan yang cepat dan priodik data base aktiva tetap. Fungsi kedua dari SIA yang didesain dengan baik, memberikan pengendalian yang memadai untuk memenuhi tujuan siklus produksi sebagai berikut:
·         Semua produksi dan peroleha aktiva tetap diotorisasikan dengan baik
·         Persedian barang dalam proses dan aktova tetap terjaga
·         Siklus produksi yang valid dan sah akan dicatat
·         Siklus produksi dicatat dengan akuarat
·         Aktivitas siklus produksi dilakukan secara efisien dan efektif.



Judul buku: system informasi akuntansi,  penerbit: Ghalia Indonesia, pengarang: Dr.mardi,m.si




                                                          Hal : 103

Proses Bisnis dan E-Business

Proses Bisnis dan E-Business

Proses Bisnis

Operasi Internal.selain berkomunikasi  dengan pelanggan dan pelanggan,perusahaan dapat emnggunakan teknologi internet untuk operasi internal dan pengambilan keputusan.Intranet melibatkan penggunaan teknologi internet di dalam organisasi.teknologi internet mencakup alat-alat yang di bahas di muka,seperti html,javascript,dan ASP.organisasi menggunakan intranet dengan berbagai cara.empat jenis umum penggunaan adalah komunikasi internal ,pekerjaan kolaboratif/kooperatif ,akses ke basis data, dan arus kerja.salah satu penggunaan intranet paling awal adalah membuat informasi perusahaan tersedia secara elektronik tanpa harus mengirim banyak dokumen kertas.sebagai contoh,perusahaan dapat mengirim informasi tentang program bonus dan lowongannya di halaman web yang dapat di akses karyawan.

Berinteraksi dengan pemasok.sektor bisnis juga memfokuskan pada konsep manajemen nilai.manajemen nilai melibatkan pengoordinasian proses pembelian perusahaan dengan pemasok untuk mengurangi persediaan,menghindari kehabisan persediaan,memastikan produksi yg mulus,dan mengurangi pembuangan.penekannya adalah pada persekutuan pemasok dan tidak hanya membuat keputusan yang baik secara internal.

Interaksi dengan pelanggan.E-Business dapat digunakan untuk meningkatkan interaksi dengan pelanggan  di sepanjang proses pendapatan.E-Business merupakan dapat digunakan untuk meningkatkan pengetahuan pelanggan mengenai produk perusahaan.untuk perusahaan dengan jumlah produk yg terbatas tidak sering berubah,halaman html statis mungkin cukup sebagai awal.sejalan dengan tumbuhnya E-Business ,perusahaan dapat menerapkan aplikasi e-commerce untuk entri pesanan,penerimaan kas,dan penyediaan jasa.biaya aplikasi e-commerce dapat bervariasi tergantung  pada fungsi apa yg didukung oleh aplikasi tersebut.Lilian vernon corporation mengembangkan keberadaan online yg tepat untuk ukuran bisnisnya sebesar kurang dari $100.000 dan dalam waktu kurang dari 8 minggu.Wakil direktur Lilian vernon corporation menyatakan bahwa pemlihan pemasok yg cermat dan komuikasi yg jelas mengenai kebutuhan-kebutuhan dapat mengurangi biaya pengembangan aplikasi e-commerce.Lilian vernon mengkomunikasikan jumlah barang-barang katalog yang akan di daftar,basis data yang akan di hubungkan ke situs web,dan menghubungkan ke bagian tertentu dari situs tersebut.perusahaan juga ingin situsnya mudah di perbarui dikenakan sumber daya yang terbatas untuk pemeliharaan situs.pada awalnya,perusahaan memproses pesanan secara manual setelah mendownload nya dari situs web.perusahaan sedang mengotomatisasi back end pemrosesan pesanan dengan menggunakan kombinasi staf TI sendiri dan pemasok luar dengan tambahan $200.000 hingga $300.000.

Beberapa strategi taktis untuk sukses dalam e-Business

    Fokus. Produk-produk yang dijual di internet harus menjadi bagian yang fokus dari masing-masing manajer produk.
    Banner berupa teks, karena respons yang diperoleh dari banner berupa teks jauh lebih tinggi dari banner berupa gambar.
    Ciptakan 2 level afiliasi. Memiliki distributor penjualan utama dan agen penjualan kedua yang membantu penjualan produk/bisnis.
    Manfaatkan kekuatan e-mail. E-mail adalah aktivitas pertama yang paling banyak digunakan di Internet, maka pemasaran dapat dilakukan melalui e-mail atas dasar persetujuan.
    Menulis artikel. Kebanyakan penjualan adalah hasil dari proses edukasi atau sosialisasi, sehingga produk dapat dipasarkan melalui tulisan-tulisan yang informatif.
    Lakukan e-marketing. Sediakan sebagian waktu untuk pemasaran secara online.
    Komunikasi instan. Terus mengikuti perkembangan dari calon pembeli atau pelanggan tetap untuk menjaga kepercayaan dengan cara komunikasi langsung.

Pengindentifikasian Kejadian Dalam Proses Bisnis

Akuntansi pada dasarnya adalah suatu sistem informasi dan sangat penting bagi para akuntan untuk mengetahui bagaimana sistem infomarsi beropersi.pengetahuan seperti itu akan memungkinkan mereka untuk menyediakan jasa konsultasi dan desain sistem,serta untuk memnuhi peran mereka sebagai evaluator dan auditor.mutu dan karakteristik dari suatu sistem informasi mempengaruhi sistem kinerja dan seberapa jauh auditor dapat bersandar pada output dari sistem dalam melakukan verifikasi laporan keuangan.

Pedoman Mengakui Kejadian

Pedoman 1 : Kenali kejadian pertama dalam suatau proses ketika seseorang atau suatu departemen dalam sebuah organisasi menjadi bertanggung jawab terhadap suatu aktifitas.untuk tujuan mengindentifikasi kejadian,proses dimulai ketika seorang/departemen dalam organisasi menjadi aktif.untuk selanjutnya bertanggung jawab atas kejadian tersebut disebut agen internal.

Pedoman 2 : Abaikan aktifitas yang tidak memerlukan keikutsertaan agen internal.pedoman ini mirip pedoman 1,kecuali bahwa suatu pedoman ini berlaku untuk aktifitas yg terjadi kapan saja dalam suatu proses.

Pedoman 3 : Kenali suatu kejadian baru ketika bertanggung jawab dipindahkan dari satu agen internal ke agen internal lainnya.Ketika tanggung jawab untuk aktifitas di suatu proses bergeser dari satu agen internal ke yg lain,suatu perubahan yg signifikan biasanya terjadi.

Pedoman 4 : Kenali kejadian baru ketika suatu proses sudah disela/diinterupsi dan dilanjutkan kemudian oleh agen internal yg sama.setelah interupsi,seorang di luar organisasi atau proses itu mungkin memulai proses tersebut.

Pedoman 5 : Gunakan satu nama kejadian dan uraian yang mencerminkan sifat umum dari kejadian itu.Relatif mudah untuk mengindentifikasi agen internal,tetapi menemukan sebuah nama yang pantas untuk suatu kejadian,yg dapat terdiri atas beberapa aktifitas.

E-Business

Pengertian E-Business

E-Business merupakan kegiatan berbisnis di Internet yang tidak saja meliputi pembelian, penjualan dan jasa, tapi juga meliputi pelayanan pelanggan dan kerja sama dengan rekan bisnis (baik individual maupun instansi).E – Business meliputi E-Commerce.

E-Business terdiri atas semua jenis pertukaran eloektronik dengan pelanggan dan pemasok maupun operasi dan komunikasi bisnis internal.

E-BUSINESS dalam pengertian The Business Internet  bukan sekedar bertransaksi secara online, tetapi bagaimana perusahaan menggunakan kekuatan informasi digital untuk memahami kebutuhan dan preferensi setiap pelanggan atau mitra bisnisnya, untuk menyesuaikan produk ( barang dan jasa ) sesuai dengan keiinginan mereka dan menyampaikan secara cepat melalui saluran komunikasi internet.

Aplikasi E-Businnes
•ERP (Enterprise Resource Planning)

Sistem informasi pendukung e-business, yg menyediakan berbagai macam kebutuhan perusahaan seperti supply chain, CRM, marketing, warehouse, shipping, dan payment, serta mampu melakukan otomatisasi proses bisnis
•CRM (Customer Relationship management)

Sistem kustomisasi real time yang memanajemen kustomer dan melakukan personalisasi produk dan servis berdasarkan keinginan kustomer
•EAI (Enterprise Application Integration)

Merupakan konsep integrasi berbagai proses bisnis dengan memperbolehkan mereka saling bertukar data berbasis message.
•SCM (Supply Chain Management)

Manajemen rantai supply secara otomatis terkomputerisasi.

Dasar-dasar E-Business

Pada sistem klien sever modern ,suatu aplikasi dapat melibatkan banyak peranti lunak yg dijalankan pada sistem komputer yg berbeda-beda.aplikasi E-Business memerlukan sedikitnya 2 peranti lunak.Bahasa umum untuk pertukaran ini yang di gunakan oleh browser dan server adalah Hyper Text Markup Language (HTML).HTML merupakan bahasa markup yang  menyediakan label standar untuk menstruktur dokumen.HTML digunakan untuk menstandarisasi pertukaran dokumen di web.

Berbisnis di Internet memang menjanjikan, namun tetap saja ada kekurangan ataupun kelebihannya :

Beberapa masalah yang masih menjadi kendala dalam mengembangkan bisnis di Internet
1. Sebagian masyarakat belum siap menerima kemajuan teknologi dalam membawa perubahan cara berkomunikasi dan           berbisnis.

2. Sebagian masyarakat taraf pendidikannya belum terdidik dalam menerima teknologi maju.

3. Sebagian masyarakat menganggap bahwa akses internet suatu yang sangat mahal, terlebih-lebih untuk akses global.

Kelebihan yang diakui oleh pelaku bisnis di Internet :

1. Mudah dan murah untuk memulainya.

2. Dapat menekan biaya promosi.

3. Biaya operasional dan biaya pegawai menjadi rendah.

4. Dapat dijalankan sendiri dari rumah dan secara otomatis.

5. Konsumen tidak dibatasi ruang dan gerak karena ada di seluruh dunia, sehingga mudah diraih.

Faktor-Faktor Penyebab Kegagalan E-Business   :
1. Tidak ada komitmen yang utuh dari manajemen.
2. Penerapan e-business tidak diikuti proses change management.
3. Tidak profesionalnya vendor teknologi informasi yang menjadi mitra bisnis
4. Buruknya infrastruktur komunikasi
5. Tidak selarasnya  strategi TI dengan strategi perusahaan.
6. Adanya masalah keamanan dalam bertransaksi
7. Kurangnya dukungan finansial
8. Belum adanya peraturan yang mendukung dan melindungi pihak-pihak yang bertransaksi (cyberlaw).
9. Menggunakan target jangka pendek sebagai pijakan investasi e-business.

Saya mengambil tulisan ini dari buku Sistem Informasi Akuntansi 1 dan 2.

Halaman 26-30 dan 236-245.

Pengarang  : Dasarantha V. Rama/Frederick I Jones

Kamis, 06 Oktober 2011

Tugas Part 1 Sistem Informasi Akuntansi (SOFTSKILL)

TUGAS 1 (TINJAUAN MENYELURUH SIA)
1. Silahkan kerjakan tugas yang ada di materi, yaitu tugas membuat laporan keuangan meliputi Neraca, Lap L/R, Lap. Perubahan Modal dan Lap. Arus Kas.

2. Carilah Laporan keuangan Perbankan Publik untuk Periode tahun 2010


jawaban softskil :

No 1.LAPORAN KEUANGAN PT. MAJU

LAPORAN LABA/RUGI
- PENDAPATAN BUNGA = Rp. 3.000.000
- PENDAPATAN KOMISI = Rp. 11.000.000 +
Rp. 14.000.000

- BIAYA IKLAN = Rp. 1.000.000
- BIAYA LISTRIK = Rp. 2.500.000 +
Rp. 3.500.000
PENDAPATAN – BIAYA = Rp. 14.000.000 – Rp. 3.500.000 = Rp. 10.500.000 (LABA)
PERUBAHAN MODAL
- MODAL AWAL Rp. 6.000.000
- LABA Rp. 10.500.000
- PRIVE Rp. 2.000.000 -
- PENAMBAHAN MODAL Rp. 8.500.000 +
- MODAL AKHIR Rp. 14.500.000

NERACA
1. AKTIVA
AKTIVA LANCAR :
- KAS Rp. 6.000.000
- PIUTANG Rp. 2.000.000
- PERLENGKAPAN KANTOR Rp. 3.000.000
- SEWA DIBAYAR DIMUKA Rp. 1.500.000 +
JUMLAH AKTIVA LANCAR Rp. 12.500.000
AKTIVA TETAP :
- PERALATAN KANTOR Rp. 4.000.000
- TANAH Rp. 5.000.000 +
JUMLAH AKTIVA TETAP Rp. 9.000.000 +
JUMLAH SELURUH AKTIVA Rp. 21.500.000

2. PASSIVA
KEWAJIBAN :
- HUTANG GAJI Rp. 2.000.000
- HUTANG USAHA Rp. 5.000.000 +
JUMLAH HUTANG Rp. 7.000.000
MODAL :
- MODAL AKHIR Rp. 14.500.000 +
RP. 21.500.000

LAPORAN KEUANGAN PT. XYZZ

LAPORAN LABA/RUGI :
- PENDAPATAN KOMISI = Rp. 5.700.000
- PENDAPATAN SEWA = Rp. 180.000 +
Rp. 5.880.000

- BIAYA PERLENGKAPAN = Rp. 3.900.000
- BIAYA PEMELIHARAAN = Rp. 80.000
- BIAYA IKLAN = Rp. 395.000
- BIAYA TELEPON = Rp. 50.000 +
Rp. 4.425.000

PENDAPATAN – BIAYA = Rp. 5.880.000 – Rp. 4.425.000 = Rp. 1.455.000 (LABA)
PERUBAHAN MODAL
- MODAL AWAL Rp. 10.000.000
- LABA Rp. 1.445.000
- PRIVE Rp. 0 -
PENAMBAHAN MODAL Rp. 1.445.000 +
MODAL AKHIR Rp. 11.445.000

NERACA
1. AKTIVA
AKTIVA LANCAR :
- KAS Rp. 6.200.000
- PIUTANG DAGANG Rp. 2.240.000
- PERLENGKAPAN KANTOR Rp. 265.000
- BUNGA DIBAYAR DIMUKA Rp. 50.000
- SEWA DIBAYAR DIMUKA Rp. 900.000 +
JUMLAH AKTIVA LANCAR Rp. 9.655.000
AKTIVA TETAP :
- PERALATAN KANTOR Rp. 6.600.000 +
JUMLAH SELURUH AKTIVA Rp. 16.255.000

2. PASSIVA
KEWAJIBAN :
- HUTANG DAGANG Rp. 1.800.000
- HUTANG WESEL Rp. 3.000.000 +
JUMLAH HUTANG Rp. 4.800.000
MODAL :
- MODAL AKHIR Rp. 11.455.000 +
JUMLAH SELURUH PASSIVA Rp. 16.255.000



No 2.